Mengenang Kiai Ahmad Muzammil dari Ingatan Kiai As'ad Abdul Majid
(Abdul Kholisin/MCNUP) Kiai As'ad Abdul Majid memberikan sambutan pada acara Majelis Dzikir dan Shalawat (MDS) Rijalul Ansor Pakong, di kediaman Moh. Badri, Brumbung, Bicorong, Minggu (23/6/2024).
Ini lumrah, karena sebelum wafat pada 29 Februari 2024 lalu, beliau menjabat sebagai Wakil Rais Syuriah Pengurus Cabang Nahdhatul Ulama (PCNU) Pamekasan dan menduduki posisi Rais Syuriah di Majelis Wakil Cabang (MWC) NU Pakong.
Tidak hanya tercatat sebagai pengurus, di tengah kesibukan mengasuh PP. Miftahul Ulum, Padukoan, Bicorong, beliau aktif mengurusi NU.
Mulai dari kegiatan-kegiatan akbar PCNU, acara MWCNU hingga koloman Ranting NU pun beliau selalu hadir.
Sekecil apa pun acaranya dan tingkatan apa pun penyelenggaranya, jika itu urusan NU, lalu diminta untuk hadir, maka dianggap oleh beliau sebagai sesuatu yang penting dan merasa perlu untuk hadir.
Pernah suatu ketika, dalam kondisi kesehatan yang semakin menurun, menantu beliau, KH. Ali Mufti melarang pengurus MWC untuk meberikan informasi atau pun undangan terkait kegiatan NU.
Alasannya tak lain karena Kiai Muzammil akan berkeras untuk hadir meski kondisi kesehatan tidak prima.
Rupanya, militansi dan totalitas pengabdian pada NU dalam diri Kiai Muzammil sudah tertempa dan terpupuk sejak muda.
Di beberapa kesempatan, Kiai As'ad Abdul Majid sering menceritakan masa ketika mengabdi di Ikatan Pelajar NU (IPNU).
Yang paling sering disebut pengasuh PP. Al-Mukhlisin, Pandiyen, Seddur itu tak lain adalah Kiai Muzammil.
Bersama-sama terkadang keduanya berjalan kaki dari Pakong ke Kadur untuk menghadiri kegiatan NU.
Sering kali kehujanan, dan jika perjalanannya malam hari, karena tak punya alat penerang, dipakailah obor.
Kalau pun pakai motor, itu tidak lantas mulus seperti saat ini, mengingat medan untuk rute Pakong-Kadur adalah perbukitan dengan jalanan berbatu.
Belum lagi, motor yang dipakai adalah motor butut, sesekali macet dan perlu didorong, dan tentu, menguras tenaga.
Kenangan itu selalu diceritakan Kiai As'ad secara jenaka, seolah yang mereka lalui adalah hal yang enteng dan tak perlu dianggap ruwet.
Baru pada saat memberikan sambutan dalam kegiatan rutin pembacaan 4.444 selawat nariyah Majelis Dzikir dan Shalawat (MDS) Rijalul Ansor Pakong, Minggu (23/6/2024) di kediaman Moh. Badri, terlihat Kiai As'ad berkaca-kaca saat mengenang Kiai Muzammil.
Nampak sekali rasa kehilangan beliau, kehilangan sosok pejuang, kehilangan seorang kawan, kehilangan tokoh yang bahkan sampai menjelang mangkat, tak lekang sensitivitas ke-NU-annya.
Pada malam itu pun, Kiai As'ad berkata: "jika ingat perjuangan Kak Muzammil, saya akan hadir setiap acara NU, saya akan hadir."
Penulis: Abdul Kholisin, Pemimpin Redaksi Media Center NU Pakong.
4 komentar untuk "Mengenang Kiai Ahmad Muzammil dari Ingatan Kiai As'ad Abdul Majid"
Aamiin ya rabbal alamin....